/*Setelah minggu melelahkan penuh tugas (dan kehujanan), aku putuskan akhir minggu ini mengoprek mesin wordpress. Sebuah mesin blog yang sangat asing bagiku karena dari kalangan blogspot, tapi keinginanku untuk pindah ke wordpress sudah bulat (kalau tidak ada halangan). Berikut pengalaman akhir minggu mengoprek mesin wordpress*/

.Dapat-dicode-secara-manual{dengan bantuan Wampserver 2.0 saya dapat mengoprek wordpress secara manual sehingga menghemat biaya koneksi: kecuali ketika mencari informasi; Tapi jangan remehkan mesin offline karena asal ada server(komputer kita) maka wordpress akan jalan; Dengan ini: proses mengedit theme menjadi sangat nyaman dan cepat;}

.Kotak-komentar-customable(ketika memakai blogspot saya tidak dapat mengedit kotak komentar secara bebas karena memakai iframe: dan yang paling membuat risih itu bagian post as; Di wordpress saya dapat mengedit kotak komentar secara sangat leluasa dan elegan;)

.Built-in-theme-editor{walau masih kalah dengan theme editornya textpattern tapi masih lebih baik dari theme editor blogspot(maksudnya untuk theme developer, bukan untuk common user): tapi tentu saja hal ini didukung dengan kemampuan offline;}

.Front-page{dengan cara yang mudah kita dapat memilih front page tanpa mengedit code secara berlebihan: seperti di blogspot; ini tentu sangat berguna untuk saya yang beraliran blogazine:aliran blog paling menyeleneh; }

.Tidak-bisa-sembarangan-memindah elemen{saat aku mencoba memindahkan kotak komentar ke atas post: fungsinya menjadi error; Daripada bingung: pindahkan elemen dengan javascript; Kelemahannya adalah tidak semua reader memakai javascript: tapi hanya sedikit yang seperti ini; Jadi tidak masalah: i love javascript;}

.Forum-support{forum support untuk wordpress cukup memudahkan pekerjaan karena banyaknya member: coba bandingkan dengan forum textpattern;}

/*Dan beberapa catatan agar aku ingat tentang beberapa hal di wordpress*/

.Menambahkam-jquery{sebenarnya dapat menggunakan google ajax library tapi masak harus online: karena itu saya meload jquery secara offline(diload di header);
function my_init() {
if (!is_admin()) {
wp_enqueue_script('jquery');
}
}
add_action('init', 'my_init');
tapi ketika sudah memakai host server sendiri:lebih baik memakai google ajax library agar menghemat b/w;}

.Dan-masih-sekitar-jquery{entah kenapa pemakaian jquery menjadi seperti ini;

<script type='text/javascript'>
jQuery// masukan script jquery disini
</script>


:dan penggunaan $ menjadi tidak bisa; ah: sudahlah yang penting bisa;}

.PHP-call-function{<?php get_footer(); ?> berarti memanggil footer.php: jadi setiap elemen dapat dipisah menadi file *.php terpisah; Contoh theme bawaan twenty ten memakai 18 file *.php: tapi saya hanya memakai 6 file *.php; Menurutku memecah file dapat berarti praktis untuk theme yang rumit: tapi dapat berarti merepotkan untuk theme yang sederhana;}

/*entah kenapa saya lebih menyukai wordpress daripada mesin blog lain: dan untuk mesin blogspotku ini akan kupertahankan sampai desain wordpressku sudah matang dan sudah mempunyai host server sendiri*/

0 komentar:

Posting Komentar

no spam no racism
or i'll delete it
and use indonesian language

 
© 2010 vermilion boring | Powered by Blogger || Built on the Blogger Template Framework || Design: Choen || Modificator: Windy Weich || Optimized for blogazine style.