For now I've heard much about the war especially the problem of Indonesia and Malaysia, but I will not discuss about that but about our relationship problems with other things. Sebenarnya ini masalah klasik dalam hubungan dua hal. Dimana setiap halnya punya kepentingan masing masing yang tak selamanya kepentingan mereka tidak sejalan. Jika tidak sejalan maka ada dua pilihan untuk menyelesaikannya. Perang dan/atau/untuk Damai.

WAR


Ini merupakan pilihan yang tidak menguntungkan. Kenapa? karena kerugian yang relatif besar. Contoh, suatu negara selalu menyelesaikan konflik dengan cara ini maka perkembangan negara itu akan sangat terganggu karena investor pasti akan memilih negara yang tenang untuk kegiatan produksinya belum lagi korban jiwa, luka dan harta.

Apakah kita harus menghindari ini? tidak, ketika permukaan semakin kasar dan tidak bisa dihaluskan maka hancurkan saja permukaan itu agar tidak mengganggu aktivitas kita. Ini berarti kita harus tegas dalam memilih pilihan.

Cara ini memang frontal, tapi tujuan kita harus tercapai bukan? untuk itulah kita hidup. Hidup tanpa tujuan yang tercapai akan sia sia. No pain no gain, isn't?

AND

Dapat disebut 'multitasking' karena tidak menampik bahwa kedua pilihan itu ada secara berdampingan.

OR

Dapat disebut 'mengantri' karena kita harus mengakui bahwa ada hal yang harus berjalan satu satu.

FOR

Sangat kas militer bukan? dan dapat disebut 'anchor' karena ada tujuan dalam pilihan itu.

PEACE


Semua orang pasti menginginkan kondisi ini, dimana kita dapat beraktivitas dengan tenang. Karena itulah pilihan yang ini merupakan saran utama. Tapi tidak selamanya damai itu ada bukan? ketika seorang mengejek kita dan kita tidak melakukan apa apa, itu bukanlah damai. Damai ada ketika perasaan kita tanpa rasa perselisihan.

Dalam arti lain dapat pula disebut 'negosiasi' dalam perselisihan. Ketika ada suatu hasil yang dapat dicapi dengan dua hal. Maka kita akan memilih yang memiliki tingkat resiko paling kecil bukan? tapi dengan hasil yang sama.

Ada kalanya dengan memilih ini maka akan disebut tidak memiliki hara diri. Saya rasa harga diri akan diukur dari hasil yang kita dapat. Jika dengan hasil yang sama tapi dengan kerugian yang lebih besar maka itu adalah perbutan bodoh.

0 komentar:

Posting Komentar

no spam no racism
or i'll delete it
and use indonesian language

 
© 2010 vermilion boring | Powered by Blogger || Built on the Blogger Template Framework || Design: Choen || Modificator: Windy Weich || Optimized for blogazine style.